Tips
Loading...

Langkah Melakukan Riset Pasar Sendiri


Setelah Anda memahami tabel riset pasar, sumber data, dan jenis data riset pasar, seperti telah dikemukakan sebelumnya, sekarang saatnya kita melakukan riset pasar sendiri secara sederhana.

Langkah pertama dalam riset pasar adalah menyusun kuesioner atau pertanyaan yang jawabannya ingin kita ketahui. Contoh misalnya, ada seorang kawan saya dari Madura, Pak Cahyo, yang telah sukses menjalankan bisnis Restoran Bebek Madura.

Beliau mulai mempertimbangkan untuk mengembangkannya di kota lain, katakanlah Kota Malang. Maka pertanyaan dalam penelitiannya bisa seperti ini, "Jika nantinya ada restoran dengan menu bebek kremes di kota Anda dengan harga Rp. 25.000,- per porsi, seberapa besar kemungkinan Anda akan mencobanya?" misalnya.

Dari pemantauan tren bisnis (membaca majalah, koran, internet, dan lain-lain), mungkin saja ditemukan informasi bahwa konsumen di Kota Malang ternyata lebih menyukai masakan dengan bahan dasar daging ayam atau sapi, misalnya.

Mengenai informasi dari data sekunder seperti diatas, kita masih perlu membuktikannya di lapangan. Jika informasi tersebut benar, maka logikanya tidak ada restoran bebek di sana. Jadi, wilayah pertama yang bisa diteliti adalah persaingan. Anggaplah misalnya, ternyata di Kota Malang telah ada tiga bisnis restoran bebek yang sama. Anda bisa mengunjungi mereka dan mencicipi masakannya. Disamping itu, Anda bisa mencari tahu juga tentang pelanggan mereka. Jika mereka memang menjual produk yang sama persis, cari tahu informasi sebanyak mungkin. Boleh saja orang lain telah lebih dulu menjual produk yang sama, tapi ini bukan berarti bahwa Anda tidak boleh melakukannya. 

Riset pasar dalam hal ini akan lebih banyak berbasis pada konsumen. Dalam kasus ini, Pak Cahyo bisa mulai dengan melakukan survei kepada konsumen yang difokuskan pada apakah mereka akan tertarik pada restoran barunya. Jika respon yang didapat positif sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka bisa melanjutkan dengan wawancara per telepon kepada kelompok yang dipilih secara acak dari populasi yang ditargetkan. Jika respon ini juga positif, mungkin kita bisa melanjutkan lagi ke wawancara yang lebih mendalam dengan responden yang dipilih.

Penelitian ini akan menjadi lebih spesifik lagi. Jika pertanyaan survei di awal tadi masih sederhana, seperti "seberapa besar kemungkinan Anda akan mencobanya?", dan jika indikasi mengarah positif, maka kita perlu mengetahui lebih banyak lagi dibanding sekadar apakah pelanggan tertarik atau tidak.

Sebagai contoh, pertanyaan di kuesioner bisa lebih spesifik misalnya;
  1. Berapa kali dalam sebulan responden akan makan restoran baru itu?
  2. Berapa harga maksimal dimana responden masih bersedia membelinya?
  3. Seberapa besar kemungkinan responden akan mengajak anggota keluarga, atau teman-temannya?
Secara umum, semakin rinci dan spesifik informasi yang dikumpulkan dalam penelitian, maka akan lebih bagus dan berguna untuk membuat keputusan.


Share on Google Plus

About Sekar Ayu

Hi, I'm Sekar Ayu. Over the years, we have built a reputation through the knowledge and experience. Our services are always designed for customers with a competitive cost, and we combine experience with innovative solutions that can be integrated into your business applications.
    Blogger Comment
    Facebook Comment