Pengantar
Salah satu bagian penting dari proses pengambilan keputusan produk adalah desain kemasan produk. Sebuah strategi kemasan yang efektif dapat memberikan kontribusi pada peningkatan keuntungan perusahaan secara kompetitif. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk merancang kemasan produk sehingga dapat merebut perhatian pelanggan. Berikut ini setidaknya ada 6 prinsip dalam merancang sebuah kemasan produk yang efektif. Strategi kemasan Anda harus memenuhi enam fungsi: unik, fungsional, aman, mudah dibuka, dapat mempromosikan manfaat produk, dan memperkuat merek.
Unik
Kemasan Anda harus benar-benar unik dan berbeda dari pesaing Anda. Anda tidak ingin membuat konsumen bingung saat membandingkan produk Anda dengan produk pesaing bukan? Barang supermarket yang tidak bermerek mungkin justru akan melakukan hal sebaliknya. Mereka akan memproduksi kemasan yang mirip dengan merek populer untuk meyakinkan pelanggan bahwa mereka mendapatkan produk yang berkualitas, yang sama baiknya dengan versi bermerek. Strategi ini biasa disebut dengan "Copy Cat" yaitu strategi kemasan yang dirancang untuk membingungkan pelanggan supaya pada akhirnya bersedia membeli produk, dengan harapan mereka akan menyukainya dan membelinya kembali di masa yang akan datang.
Fungsional
Jika kemasan produk Anda memiliki beberapa fungsi, maka pastikan bahwa kemasan tersebut dapat memanfaatkan semua fungsinya. Misalnya kemasan yogurt yang terbagi menjadi dua bagian, satu bagian berisi yoghurt dan bagian lain berisi topping. Maka kemasan Anda harus memberikan kesempatan pada konsumen untuk memutuskan bagaimana mencampur yogurt tersebut dan karena itu harus interaktif.
Kemasan untuk produk makanan misalnya, harus dapat mempertahankan produk selama jangka waktu tertentu. Kemudian jika kemasan digunakan untuk produk yang mudah rusak, maka kemasan harus dapat melindungi produk selama penyimpanan dan saat pemindahan. Jika kemasan berisi petunjuk produk, maka pastikan instruksinya jelas dan tidak akan (tanpa sengaja) robek ketika konsumen mengeluarkan produk.
Aman
Kemasan harus diuji untuk memastikan konsumen dapat dengan aman menggunakannya. Kemasan juga harus dapat mengantisipasi keamanan seperti terhadap konsumen anak-anak. Misalnya botol obat dirancang dengan tutup sedemikian rupa sehingga anak-anak tidak dapat membukanya dengan mudah.
Jangan gunakan produk-produk berbahaya untuk mengemas produk dan pastikan kemasan tidak akan mencemari produk Anda. Seperti misalnya pada tahun 2011, penelitian di Jerman dan Swiss menyatakan bahwa kardus karton yang digunakan untuk mengemas beberapa sereal bisa mecemarkan bahan kimia beracun ke sereal. Sumber racun tersebut mungkin berasal dari bahan kertas daur ulang yang kemudian digunakan untuk membuat kemasan karton.
Mudah dibuka
Konsumen akan meninggalkan produk jika kemasannya terlalu sulit untuk dibuka saat akan menggunakan produk di dalamnya. Konsumen harus diberi kemudahan untuk membukanya tanpa merusak produk. Beberapa produsen biasanya memberikan label pada kemasan untuk membantu konsumen membukanya, misalnya tanda panah yang menunjukkan sisi yang merupakan bagian atas dari produk atau petunjuk tentang cara untuk membuka tutup botol obat.
Promosional
Kemasan harus dirancang untuk mempromosikan manfaat produk. Ketika konsumen memutuskan produk mana yang akan dipilih, mereka akan bergantung pada kemasan dalam membuat keputusan mereka. Pastikan bahwa kemasan produk menyoroti manfaat-manfaatnya, terutama keunikan yang tidak ditemukan pada produk pesaing.
Penguat Merek
Kemasan produk harus dapat memperkuat merek produk dan juga merek perusahaan. Apakah akan mengikuti skema warna perusahaan? Ataukah font yang sama dengan produk lain dalam berbagai lini produk Anda? Atau bahkan kemasan yang mengikuti strategi merek induk dan membentuk sebagian besar ekuitas merek? Semua tergantung pada pilihan Anda.
Baca juga >>Product Testing
Blogger Comment
Facebook Comment