Siapa yang disebut Konsumen?
Setiap orang yang membeli barang dan jasa dari pasar untuk dikonsumsi/digunakan sebagai penggunaan akhir-nya disebut konsumen. Dengan kata sederhana konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa yang tersedia di pasar.
Contoh: Pak Agus membeli sepeda roda tiga untuk anaknya, atau misalnya Budi membeli kemeja untuk dirinya sendiri. Dalam contoh di atas, baik Pak Agus maupun Budi adalah konsumen.
Apa yang diminati konsumen?
Setiap pelanggan/konsumen menunjukkan kecenderungan terhadap produk dan layanan tertentu. Minat konsumen hanyalah kesediaan konsumen untuk membeli produk dan jasa sesuai selera mereka, kebutuhan dan, tentu saja ketersediaan uang mereka.
Mari kita lihat contoh berikut:
Bu Maya dan Yanti pergi ke pusat perbelanjaan terdekat untuk membeli gaun untuk diri mereka sendiri. Manajer toko menunjukkan gaun terbaik yang tersedia di tokonya. Bu Maya segera membeli dua gaun tapi Yanti pulang ke rumah tanpa membeli apapun. Rupanya gaun-gaun itu agak terlalu mahal untuk Yanti dan dia lebih suka desain yang sederhana dan halus dibandingkan dengan desain yang tersedia di toko tadi.
Dalam contoh di atas Bu Maya dan Yanti memiliki persyaratan yang sama tapi ada perbedaan besar dalam pola pikir dan kemampuan membeli/daya beli.
Apa itu Perilaku Konsumen (Consumer Behaviour)?
Perilaku Konsumen merupakan sebuah cabang yang berkaitan dengan berbagai tahapan proses yang dilalui konsumen sebelum membeli produk atau jasa untuk dikonsumsi/digunakan sebagai penggunaan akhir-nya.
Menurut anda, mengapa seseorang membeli produk?
- Kebutuhan?
- Status sosial?
- Hadiah?
- Tidak ada kebutuhan?
- Keterbatasan daya beli?
- Selera?
- Musim perayaan?
- Ulang tahun?
- Peringatan?
- Pernikahan atau acara-acara khusus lainnya?
Studi tentang perilaku konsumen akan menjelaskan hal-hal sbb:
- Mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk?
- Kapan konsumen membeli produk?
- Bagaimana konsumen membeli produk?
Dalam bahasa awam, perilaku konsumen sangat berkaitan dengan perilaku pembelian individu. Pengaruh utama yang memicu keputusan pembelian individu adalah kebutuhan pada produk/jasa tertentu. Konsumen akan membeli produk/jasa ketika muncul kebutuhan.
Setiap kali muncul kebutuhan, konsumen akan mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan kebutuhannya tersebut, yang akan berujung pada pembelian. Sumber-sumber informasi yang biasanya akan dijadikan referensi meliputi; Sumber Pribadi, Sumber Komersial, Sumber Publik, dan termasuk disini adalah Pengalaman Pribadi dan Persepsi yang juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Walaupun keputusan pembelian pada konsumen sebagian besar tergantung pada faktor-faktor seperti; Pesan, iklan, dan materi promosi, Namun harus diingat pula bahwa tidak semua materi promosi dan iklan bisa merangsang konsumen. Tidak semua konsumen memperhatikan segala sesuatu yang dilihatnya. Sebagian besar mereka hanya tertarik pada apa yang ingin mereka lihat. Perilaku seperti ini disebut "selective attention" atau perhatian selektif.
Interpretasi konsumen mengacu pada bagaimana seseorang memandang suatu pesan tertentu. Konsumen akan membeli sesuatu pada pesan yang paling menyentuh dengan kebutuhannya. Dia akan mengingat pesan yang paling relevan dan bermakna bagi dia dan ini juga disebut sebagai retensi selektif. Dia jelas tidak akan mengingat sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhannya.
Walaupun keputusan pembelian pada konsumen sebagian besar tergantung pada faktor-faktor seperti; Pesan, iklan, dan materi promosi, Namun harus diingat pula bahwa tidak semua materi promosi dan iklan bisa merangsang konsumen. Tidak semua konsumen memperhatikan segala sesuatu yang dilihatnya. Sebagian besar mereka hanya tertarik pada apa yang ingin mereka lihat. Perilaku seperti ini disebut "selective attention" atau perhatian selektif.
Interpretasi konsumen mengacu pada bagaimana seseorang memandang suatu pesan tertentu. Konsumen akan membeli sesuatu pada pesan yang paling menyentuh dengan kebutuhannya. Dia akan mengingat pesan yang paling relevan dan bermakna bagi dia dan ini juga disebut sebagai retensi selektif. Dia jelas tidak akan mengingat sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhannya.
Blogger Comment
Facebook Comment